Seribu hari lebih sudah wilayah Gaza, Palestina, berada dalam blokade Rezim Israel. Berbagai dampak buruk pemblokiran tampak dalam kehidupan masyarakat Gaza secara sosial dan ekonomi. Kekurangan sandang, pangan, ketiadaan tempat tinggal, minus listrik dan air bersih, sekolah-sekolah yang rata dengan tanah, kehilangan pekerjaan dan rasa aman – tidak ada jaminan keselamatan jiwa, mewarnai kehidupan warga Gaza sehari-hari.
Kondisi ini berlangsung semakin buruk akhir-akhir ini, sehingga banyak kalangan Internasional seperti badan-badan dunia di PBB, organisasi-organisasi masyarakat pecinta perdamaian dari manca negara, aktivis hak-hak asasi manusia, organisasi-organisasi Islam dunia, dan lain-lainnya, mencoba untuk memberikan bantuan berupa bahan pangan, petugas dan peralatan medis beserta obat-obatannya, kepada warga Gaza, sedikitnya meringankan beban kehidupan mereka yang semakin terpuruk akibat blokade Israel tersebut.
Sejak kemenangan politik kelompok militan garis keras Hamas di Palestina pada Juni 2007, Israel memblokade Gaza secara ketat dengan maksud melemahkan Hamas, serta mengakhiri perlawanan mereka. Namun blokade ini tidak hanya mengenai Hamas, tapi juga seluruh Warga Gaza.
Amnesti Internasional menyebut blokade ini sebagai “hukuman kolektif” yang mengakibatkan “krisis kemanusiaan”. Pejabat PBB menggambarkannya sebagai pengepungan “abad pertengahan”, tetapi Israel mengatakan tidak ada kekurangan di Gaza.
Namun dunia telah mengetahui keadaan sesungguhnya, berkat informasi media dan para jurnalisnya yang tanpa kenal lelah – dan tidak takut mati tentunya – melaporkan realita yang terjadi di wilayah Palestina yang terjepit di antara daerah pendudukan Israel ini.
Berita mengenai serangan tentara Israel (IDF) terhadap kapal Mavi Marmara berbendera Turki yang membawa bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza akhir Mei lalu, menunjukkan kepedulian yang tinggi dari banyak negara terhadap penderitaan rakyat Palestina di Gaza. Selain Mavi Marmara, puluhan kapal lain terus berdatangan ke Gaza untuk menunjukkan simpati dunia kepada rakyat Gaza yang terisolir.
Fakta kondisi kehidupan rakyat Gaza setelah pemblokadean Israel menunjukkan penurunan drastis pada ketersediaan kebutuhan pokok yang sebagian besar mengharapkan bantuan dari luar. Sedangkan barang produksi sendiri seperti hasil pertanian, peternakan, dan barang kebutuhan non pangan lainnya sudah sulit untuk diproduksi, dan sekarang betul-betul mengharapkan ijin Pemerintah Israel untuk membiarkan barang-barang tersebut masuk ke Gaza.
Sejak pemblokadean, 1,5 juta orang di Gaza hanya mengandalkan kurang dari seperempat volume pasokan impor yang diterima pada bulan Desember 2005. Setelah Hamas berkuasa, Israel hanya mengijinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, dengan pembatasan yang bervariasi atas item barang yang diijinkan masuk.. menjelma
Inilah fakta-fakta yang terjadi di Gaza selama 1.000 hari blokade Israel sebagai informasi untuk menambah pemahaman anda tentang situasi krisis di Gaza.
1. Luas wilayah Gaza adalah 360 meter persegi, dengan penduduk sebanyak 1.500.202 jiwa.
2. 9 partai politik yang mengambil bagian dalam pemilihan umum dalam Otoritas Nasional Palestina di wilayah Palestina yang diduduki, yaitu Fron Demokrasi untuk Kemerdekaan Palestina (sosialis), Fatah atau Gerakan Kemerdekaan Palestina (tengah-kiri), Hamas atau Gerakan Perlawanan Islam (Islam), FiDA atau Uni Demokratik Palestina (tengah-kiri), Palestine Forum berdiri 16 November 2007 oleh pengusaha Munib al-Masri, Inisiatif Nasional Palestina (moderat), Partai Rakyat Palestina (sayap kiri), Front Populer untuk Kemerdekaan Palestina (komunis), Al-Mustaqbal atau Masa Depan, Jalan Ketiga (moderat) dan Front Perjuangan Palestina Populer (sayap kiri).
3. Pada pemilu tanggal 25 Januari 2006, yang diadakan oleh Dewan Legislatif Palestina (PLC), sebuah badan legislatif Otoritas Nasional Palestina (PNA), Partai Hamas atau Gerakan Perlawanan Islam, sebuah partai garis keras Islam, memenangi mayoritas kursi. Kemenangan Hamas berarti perlawanan terhadap Israel semakin keras.
4. Pada hari pertama serangan udara Israel (27/12/08) dalam Operasi Cast Lead selama blokade, telah tewas 230 warga Palestina dan lebih dari 700 orang luka-luka, di dalamnya termasuk anak-anak yang baru keluar dari sekolah pada dari serangan itu. Bandingkan dengan balasan Hamas yang hanya menewaskan seorang warga sipil Israel di kota Netivot, dan terluka beberapa orang lain, kemudian 1 tentara israel tewas dan beberapa luka-luka (29/12) dalam serangan Palestina pada pangkalan militer di Nahal Oz, 1 warga sipil tewas dan beberapa luka-luka pada serangan di kota Ashkelon, 1 orang wanita tewas di Asdood (30/12). (Wikipedia)
5. 61% warga Gaza masih rawan pangan (menurut FAO).
6. 80% rumah tangga di Gaza sangat bergantung pada bantuan pangan (menurut UNRWA)
7. 750.000 orang atau hanya setengah dari populasi Gaza yang mendapatkan bantuan pangan. (UNRWA)
8. Hanya 2/3 dari kebutuhan makanan yang mampu disediakan. (UNRWA).
9. 38,6 % warga Gaza menganggur di awal 2010. (Biro Statistik Palestina).
10. Sudah menjadi 3 kali lipat warga Gaza yang tidak mampu membeli barang-barang pokok seperti sabun, alat-alat tulis untuk sekolah, dan air bersih sejak 2007. (UNRWA).
11. Lebih dari 1/2 rumah tangga di Gaza telah menjual aset sekali pakai mereka dan bergantung pada kredit untuk membeli makanan. (Survei PBB)
12. 3/4 perempat warga membeli lebih sedikit makanan dibanding masa sebelum blokade, dan hampir semua orang mengurangi makan buah segar, sayuran dan protein hewani untuk menghemat uang. (Survei PBB).
13. US $ 180 juta nilai kerusakan pada sektor pertanian akibat operasi militer Israel pada bulan Desember dan Januari 2009. (FAO).
14. 1/3 dari anak-anak balita dan wanita usia subur mengalami anemia (kurang darah). (WHO)
15. Tidak ada bensin dan solar untuk kendaraan sejak November 2008, kecuali mobil PBB. (Oxfam).
16. Gas untuk memasak diperbolehkan hanya 1/3 atau 1/2 dari yang dipersyaratkan. (Oxfam).
17. Pasokan listrik ke Gaza terdiri dari 144 MW dari Israel, 17 MW dari Mesir dan 80 MW dari pembangkit milik Uni Eropa di Gaza.
18. 2/3 warga Gaza tanpa listrik karena pembangkit kehabisan bahan bakar setelah perbatasan ditutup.
19. Hanya 2/3 dari kapasitas pembangkit listrik bisa beroperasi karena jumlah bahan bakar dibatasi oleh Mahkamah Agung Israel sejak awal 2008. Pengiriman bahan bakar terus menurun, bahkan di bawah minimum sejak semester pertama 2008.
20. Pembangkit hanya dapat beroperasi antara 20% hingga 50% karena keterbatasan bahan bakar. (Oxfam).
21. Antara 35 sampai dengan 60 jam seminggu rumah-rumah di Gaza tanpa listrik.
22. Sebelum Operasi Cast Lead Israel, warga Gaza hanya mampu mendapatkan 1/2 dari kebutuhan air bersihnya. (WHO).
23. 80% air yang diberikan tidak memenuhi standar WHO.
24. 1/2 dari penduduk Gaza tidak memiliki akses air bersih pada puncak pertempuran Januari.
25. 50 juta liter limbah dibuang ke laut setiap hari karena tidak adanya proses pengolahan limbah yang baik.
26. Pengangguran meningkat 30% tahun 2007, 40% tahun 2008, meskipun sedikit menurun di tahun 2010. (Bank Dunia).
27. 70% keluarga Gaza hidup hanya dengan kurang dari US $ 1 per hari per orang.
28. Ekspor Gaza sebelum blokade naik sampai 750 truk angkutan ke luar Gaza atau US $ 500 ribu per hari. Setelah blokade hanya sejumlah kecil truk, meskipun meningkat antara Desember 2009 hingga April 2010 mencapai 118 truk.
29. Sebelum blokade ada 3.900 industri yan beroperasi dengan pekerja 35.000 orang, namun pada Juni 2008 hanya 90 industri masih berfungsi dengan 860 pekerja. (Pusat Perdagangan Palestina).
30. Total kerusakan pada bisnis Gaza adalah US $ 140 milyar selama operasi milter dalam Desember 2009 dan Januari 2010 (Dewan Koordinasi Sektor Swasta Palestina).. menjelma
31. Seorang peternak sampai harus memusnahkan 165.000 anak ayam karena tidak memiliki bahan bakar untuk inkubator.
32. Pepohonan, ladang, ternak, rumah kaca dan pembibitan senilai US $ 180 milyar hancur selama operasi Cast Lead.
33. 15% lahan pertanian hancur (Otoritas Palestina).
34. 12.000 rumah orang Palestina hancur dan rusak tidak bisa diperbaiki karena pembatasan pasokan semen.
35. 15.000 calon siswa baru bertambah, sedangkan sekolah tidak bisa dibangun.
36. Semua pabrik bahan bangunan lokal sudah tutup, sehingga pembangunan jalan, pengairan, prasarana sanitasi, fasilitas kesehatan, sekolah dan perumahan tertahan. Selama gecatan senjata, pasokan bahan bangunan mulai memasuki Gaza, tapi jumlahnya tidak memadai.
37. Kekurangan obat-obatan sebesar 15-30% berupa obat-obatan dasar. (WHO).
38. Sebelum operasi Cast Lead, Gaza memiliki 133 tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk – bandingkan dengan 583 di Israel per 100.000 penduduk – dan sekarang pun sudah hilang sebagiannya.
39. 15 dari 27 rumah sakit mengalami kerusakan, 43 dari 110 pelayanan kesehatan utama hancur, dan 29 dari 148 ambulan rusak.
40. Sebanyak 1.103 permohonan izin untuk berobat ke Israel 21 % - nya ditolak atau ditunda oleh Israel, 27 orang meninggal selama masa itu. (WHO).
Sumber :
http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/7545636.stm
http://en.wikipedia.org/wiki/Gaza_War
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_political_parties_in_the_Palestinian_National_Authority
http://en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_legislative_election,_2006
Sumber : Wikimu.com
http://wawanwae.blogspot.com/2011/01/inilah-5-artis-cantik-calon-pengganti.html
http://wawanwae.blogspot.com/2011/01/inilah-5-artis-cantik-calon-pengganti.html