Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Colombus – Astronom Amerika Serikat (AS) berhasil menemukan cara baru untuk terapi pengobatan kanker. Cara ini memanfaatkan hal yang tak umum biasa dipakai. Apa itu?
Astronom memanfaatkan informasi dari hasil studi pada semesta dan miliaran bintang. Ohio State University (OSU) mempelajari cara elemen kimia memancarkan dan menyerap radiasi pada bintang dan sekitar lubang hitam.
Studi kerjasama fisikawan medis dan onkolog radiasi ini bertujuan mengembangkan pengobatan radiasi baru potensial. Artinya, metode ini akan lebih keras menyerang tumor dan lebih 'halus' pada jaringan kesehatan manusia.
Astronom menemukan, besi berat mampu memancarkan elektron berenergi rendah saat dipaparkan pada sinar-x di energi tertentu. Temuan ini seperti ditulis OSU, meningkatkan kemungkinan, implan elemen berat tertentu bisa membantu dokter melenyapkan tumor dengan elektron energi rendah.
Sementara itu, jaringan sehat manusia hanya mendapat radiasi yang sangat kecil. "Kami yakin, nanopartikel yang dimasukkan dalam tumor bisa menyerap sinar-x secara efisien di frekuensi khusus. Hasilnya, elektron pembunuh sel jahat tercipta," papar ilmuwan riset OSU Sultana Nahar.
Gagasan metode ini yakni memfokuskan pengobatan radiasi dengan ketat menggunakan frekuensi sinar-x khusus dan lebih sempit.
"Dari sisi dasar fisika, penggunaan radiasi dalam medis masih sangat sembarangan," ujar astronom OSU Anil Pradhan.
Berkat teknik baru memanfaatkan sinar-x berfrekuensi sempit ini, paparan radiasi pada pasien bisa jauh lebih dikurangi.
sumber
