Seorang wanita perawat orang jompo di Taiwan yang berasal dari Indonesia mengaku diperkosa majikan prianya. Tak tanggung-tanggung, perawat itu mengaku diperkosa sebanyak 23 kali sebulan dalam kurun waktu Februari hingga September 2010 oleh majikannya yang sudah berusia 78 tahun. Itu berarti, hampir tiap hari si perawat diperkosa majikannya, dan itu sudah berlangsung selama tujuh bulan atau sebanyak 161 kali.
Seperti dilansir Now News, harian di Taiwan, kasus ini sudah ditangani aparat kepolisian setempat dan sedang dalam penyelidikan. Dalam pengakuannya, perawat yang masih dirahasiakan namanya itu mengaku bahwa sang majikan selalu mengonsumsi beberapa obat-obatan sebelum memerkosanya.
Aksi pemerkosaan itu berlangsung di kamar mandi dan ruang keluarga. Jika tak dilayani, majikannya mengancam akan memulangkannya ke Indonesia.
Tim penyidik yang menangani kasus ini menemukan ada sedikit perbedaan dalam pernyataannya perawat itu. Pasalnya, mereka tak yakin pria uzur itu mampu melakukan hubungan seks sekali sehari, meski dia sudah mengonsumsi obat-obatan untuk menambah vitalitas.
Menurut penyidik, perawat itu memang didatangkan dari Indonesia pada Februari lalu oleh majikan pria tersebut untuk merawat istrinya yang lumpuh. Anehnya lagi, lanjut polisi, wanita itu juga mengaku diminta oleh istri majikannya itu untuk berhubungan seks dengan anak laki-lakinya.
“Ia mengatakan bahwa istri sang majikan memintanya ngeseks dengan anak laki-lakinya,” kata polisi.
Kecurigaan polisi atas kebenaran laporan itu mendapat dukungan dari seorang teman pria majikan tersebut. Ia mengatakan, si perawat itu sebenarnya juga ingin ngeseks dengannya, tapi tak bisa melakukannya saat berkunjung ke rumah sahabatnya tersebut. Pasalnya, si perawat itu menawarinya ngeseks dengan bayaran Rp 604.000 untuk sekali kencan.
Sementara itu, selama kurun waktu 12 tahun terakhir tercatat ada 6.266 kasus kekerasan seksual yang menimpa pekerja perempuan asal Indonesia di luar negeri. “Data dari Komnas Perempuan menunjukkan, tahun 1998 hingga 2010 ada 6.266 kasus kekerasan seksual yang dialami buruh migran perempuan,” ujar Koordinator Peduli Buruh Migran Lili Pujiati di sela-sela aksi memperingati Hari Buruh Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, kemarin.
Menurut Lili, sebagaimana dikutip Tribunnews.com, kawasan yang terbanyak melakukan kekerasan terhadap para pekerja migran Indonesia tersebut adalah Timur Tengah. Setidaknya ada 60 persen jumlahnya di negara-negara sekitar lokasi itu. http://inimu.com/berita/2010/12/19/perawat-diperkosa-23-kali-sebulan/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+Inimucom%2Fberita+%28Inimu.com%2FBerita%29&utm_content=Google+Reader