Tidak diketahui pasti apa penyebab food aversion atau kebencian pada jenis makanan atau minuman tertentu, namun para ilmuwan meyakini hal itu berkaitan dengan perubahan hormon. Fluktuasi perubahan kadar hormonal memang sangat tinggi di awal-awal kehamilan.
Berbeda dengan pantangan karena suatu alasan misalnya mitos atau keyakinan tertentu, food aversion umumnya tidak didasari dengan alasan yang jelas. Orang hamil hanya tidak menyukai bau atau rasanya, bukan seperti orang yang menghindari nanas muda karena takut keguguran.
Sebuah penelitian di Ethiopia menempatkan daging merah sebagai makanan yang paling banyak dihindari oleh orang hamil muda, yakni 34 persen. Minuman berkafein terutama kopi berada di urutan berikutnya dan dihindari oleh 21 persen orang hamil.
Jenis makanan lain yang tidak disukai orang hamil antara lain roti gandum, yang berada di urutan ketiga dengan 17 persen. Berikutnya adalah meat sauce, semacam saus daging yang dipakai untuk campuran dalam bumbu pasta, yang tidak disukai oleh 12 persen orang hamil.
Bau dan rasa dari berbagai makanan tersebut menyebabkan sensasi tidak nyaman pada orang hamil. Oleh karena itu, perilaku perempuan yang tiba-tiba tidak menyukai daging atau kopi sering dianggap sebagai tanda-tanda awal hamil muda di samping mual di pagi hari.
eks
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemology mengatakan, food aversion muncul pada usia kehamilan 4-6 pekan. Dikutip dari Oxfordjournals, Minggu (27/3/2011), masa itu bersamaan dengan terjadinya peningkatan hormon kehamilan estrone-3-glucuronide dan human chorionic gonadotropin (HCG)detikhealth
http://dedi-news.blogspot.com/2011/03/ini-dia-tanda-perempuan-positif-hamil.html