Ternyata ada beberapa jenis tahi lalat, mana yang normal mana yang berpotensi kanker
Merespons masalah itu, tim peneliti asal Amerika Serikat mengembangkan perangkat laser untuk mendeteksi tahi lalat pemicu kanker kulit. Mereka mengklaim tingkat akurasi alat ini mencapai 100 persen.Peneliti melakukan proses diagnosis dengan mengarahkan sinar laser pada area tahi lalat yang memiliki ciri visual mencurigakan. Setelah energi laser terserap kulit, mereka akan melakukan pengamatan mikroskop terhadap perubahan pigmen.
Teknologi ini diklaim mampu mengidentifikasi perbedaan kimia antara tahi lalat mengandung jaringan kanker dan tahi lalat sehat. Di Inggris, jumlah penderita kanker kulit mengalami pertumbuhan pesat daripada penderita jenis kanker lain. Satu dari lima orang penderita mengalami kematian dini. Itulah mengapa penemuan alat ini menumbuhkan harapan besar untuk menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahun.
Terlepas dari klaim itu, Angela Balakrishnan dari Cancer Research di Inggris, mengatakan bahwa biopsi tetap menjadi cara paling akurat untuk mendeteksi melanoma. Ini melihat penelitian Warren yang hanya melibatkan 42 sampel kulit. “Masih perlu studi lanjutan sebelum benar-benar dimanfaatkan untuk medis,” katanya. (Sumber)