Namanya Saheela Ibraheem, usianya baru15 tahun. Putri seorang imigran asal Nigeria itu bingung hendak melanjutkan sekolah di perguruan tinggi mana, sebab tidak semua kampus bersedia menerima anak seusianya sebagai mahasiswa.
Akhirnya Saheela mendaftarkan diri ke 14 perguruan tinggi, termasuk tujuh kampus Ivy League -- perguruan tinggi paling bergengsi di Amerika.
Hasilnya, ia diterima di 13 perguruan tinggi sekaligus. Termasuk 6 dari tujuh kampus Ivy League. Hanya Universitas Yale yang menolaknya, mungkin karena usianya dianggap masih agak muda.
Meskipun 13 perguruan tinggi menerimanya menjadi mahasiswa, ia harus berdebat berminggu-minggu untuk menentukan satu pilihan. Bimbang antara pilihan MIT dan Harvard, ia lalu mengunjungi kedua kampus itu bulan lalu.
Akhirnya, dengan mantap Saheela memilih Harvard.
"Dia mengunjungi Harvard dan dia jatuh hati dengan tempatnya," kata Shakirat Ibraheem ibunda Saheela, seperti dikutip Star-Ledger NJ (04/5).
Siswi SMA Wardlaw-Hartridge di Edison, New Jersey itu ingin menggeluti bidang neurobiologi atau neuroscience agar bisa menjadi peneliti yang mempelajari cara kerja otak.
Meskipun demikian, Saheela merasa otaknya biasa-biasa saja. Dia menganggap kedua orangtuanyalah yang berjasa mengajarkan dirinya cinta belajar dan bekerja keras.
Safara Ibraheem, ayah Saheela yang bekerja sebagai analis dan wakil presiden di sebuah perusahaan keuangan di New York, sering menemaninya belajar di malam hari dan memberikan pelajaran tambahan di rumah untuk materi yang tidak diajarkan sekolahnya.
Menurut gurunya, Saheela seperti siswa-siswa umumnya yang tidak menghabiskan waktunya hanya untuk belajar.
"Dia tekun dan sangat cerdas. Hanya saja dia terus mendorong dirinya sendiri," kata William Jenkins, direktur perkembangan di SMA Wardlaw-Hartridge.
Saheela juga unggul di aktivitas luar kelas. Dia atlet tiga olahraga, masuk tim softball, sepakbola dan renang. Di kelompok paduan suara sekolah dia menyumbangkan suara altonya dan pandai memainkan trombon bersama grup sekolahnya. Saheela adalah presiden kelompok investasi, kegiatan ekstrakurikuler yang secara virtual mengajarkan para siswa bagaimana berinvestasi di dunia saham.
"Saya berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap hal yang saya lakukan," kata Saheela. "Siapapun yang giat pasti berhasil," katanya membocorkan tips suksesnya.
Tak heran jika dengan ketekunannya, Saheela bisa loncat kelas beberapa kali sejak di sekolah dasar, berhasil menembus 13 perguruan tinggi terkemuka dengan nilai rata-rata sekolah 96-97 dari nilai tertinggi 100, dan mendapat skor SAT (ujian masuk perguruan tinggi) sempurna 800 untuk matematika, 790 untuk menulis dan 750 dalam membaca.
Dan yang paling membahagiakan dirinya, dia akan segera menjadi mahasiswa di universitas ternama, sekaligus akan menjadi salah satu mahasiwa termuda di Harvard musim gugur tahun ini.
"Saya akan menjadi salah satu yang termuda. Tapi bukan yang paling muda," kata gadis Muslim berkulit hitam manis yang tinggal di Piscateway, New Jersey, dan tak lama lagi merayakan ulang tahunnya yang ke-16 itu. *
--
Source: http://candramidi.blogspot.com/2011/05/gadis-15-tahun-ini-diterima-13-kampus.html
~