Berlin, Sikap Gereja Katolik yang selama ini menentang kondom banyak dikritik karena tidak sejalan dengan upaya penanggulangan HIV/AIDS. Kini keduanya mencapai titik temu sebab Paus Benediktus XVI akhirnya merestui penggunaan alat kontrasepsi tersebut.
Restu terhadap pemakaian kondom diberikan sebenarnya bukan sebagai alat kontrasepsi, melainkan khusus untuk pencegahan penularan infeksi terutama pada para pekerja seks. Oleh karena itu Paus tetap lebih menganjurkan untuk menghindari perilaku seks bebas.
"Tentu saja ini bukan solusi moral yang sesungguhnya, sebab penggunaan kondom menyiratkan fungsi hubungan seks bukan sebagai ekspresi cinta. Namun untuk tujuan tertentu yaitu mengurangi risiko infeksi menular, kondom bisa menjadi langkah awal," ungkap Paus seperti dilansir Telegraph, Minggu (21/11/2010).
Pernyataan Paus yang mengubah pandangan gereja terhadap kondom ini terungkap dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis Jerman, Peter Seewald baru-baru ini. Wawancara itu kemudian diterbitkan dalam sebuah buku berjudul "Light of the World: The Pope, the Church and the Signs of the Times".
Sebuah badan PBB untuk penanggulangan AIDS, UNAIDS menyambut positif sikap Paus tersebut. Melalui salah satu juru bicaranya, UNAIDS menilai hal itu sebagai bentuk dukungan Vatikan terhadap upaya untuk mengurangi penularan infeksi seksual.
"Ini merupakan kemajuan yang signifikan dan positif. Dengan sikap ini, Vatikan mengakui bahwa perilaku seksual yang bertanggung jawab serta penggunaan kondom memegang peran penting dalam pencegahan HIV/AIDS," ungkap direktur eksekutif UNAIDS, Michel Sidibe.
Selama ini, Paus Benediktus XVI sering dikritik karena selalu menentang alat kontrasepsi termasuk kondom. Seperti saat berkunjung ke Kamerun tahun lalu, ia mengatakan bahwa kondom justru akan menimbulkan masalah kesehatan baru dan tidak banyak membantu pengendalian virus.
Kritikpun berdatangan bukan hanya dari kalangan aktivis, melainkan juga para politisi di Eropa. Kementerian luar negeri Inggris pernah meminta Paus meluncurkan kondom dengan merek "Benedict" sementara Belanda membagikan sedikitnya 2.000 kondom dengan kemasan bergambar Sri Paus.
Selain sebagai alat kontrasepsi, kondom terutama yang berbahan lateks terbukti efektif memberikan proteksi atau perlindungan terhadap berbagai jenis infeksi menular. Di antaranya adalah HIV, gonorrhea (kencing nanah), klamidia dan sifilis (raja singa).
(up/ir)
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2010/11/21/100659/1498582/763/kondom-sebagai-penangkal-hiv-akhirnya-direstui-paus?881104755