Minggu, 27 Februari 2011

NASIONAL :Artis Gergaji Kepala Tukang Becak,Mulut dan Tangan Korban Juga Disolder

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooSvfH2o_B-VxAVbJcS36SLqwXPcUUWb8uYKfC0E7RSBUa0r24gsMA0H9vJuqWSPHi5OnLS-HbC6gq6rs5d0ous1F7dIKq0aHPWUUfhIIjVxzSeMi64smh1O_0oqTt_2Qizo_n1DW2Co/s400/Nungki+Manumayasa+saat+diperiksa+petugas+di+Polsek+Kota+Kediri.jpgKEDIRI | MENJELMA.COM - Seorang artis lokal, bernama Nungki Manumayasa (27), warga Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kediri, harus berurusan dengan polisi, karena dia menggergaji kepala dan menyolder mulut Kusaini (51), tetangganya yang berprofesi sebagai pengemudi becak.

Kejadian itu terjadi pada Senin (21/2) malam. Kusaini saat itu sedang dalam kondisi mabuk, dan berteriak – teriak. Sambil membawa kayu, Kusaini lalu masuk ke dalam studio musik milik Nungki.

Karena merasa terganggu, Nungki yang dikenal sebagai musisi berbakat akhirnya geram. Nungki yang membawa solder menusukkan alat itu ke mulut dan tangan Kusaini, hingga gosong. Ia lalu menggergaji kepala Kusaini.

Akibat insiden itu, bagian belakang kepala Kusaini luka robek sepanjang 10 cm. Jari manis tangan kanannya juga terluka saat korban berusaha menangkis gergaji Nungki.

Kusaini yang ditemui Surya di rumahnya menuturkan, musibah yang menimpanya bermula ketika dirinya pulang setelah mabuk-mabukan dengan sejumlah temannya. Dalam kondisi mabuk, korban berteriak-teriak dan mengumpat di depan Studio Azza Musik, milik Nungki.

Tampaknya Nungki risih dengan perilaku korban yang berteriak-teriak di depan studionya. Pelaku kemudian meminta Kusaini pergi, namun korban enggan pulang serta tetap bicara nyerocos karena dalam kondisi mabuk.

Jengkel dengan ulah korban yang tidak menghiraukan permintaannya, Nungki kemudian mengancam korban dengan solder dan gergaji. Kebetulan saat itu pelaku tengah menyolder peralatan musik, sehingga menempelkan solder yang panas ke mulut korban. Mak nyos, mulut Kusaini mlonyoh hingga lidahnya terluka.

Namun, karena korban dalam kondisi mabuk hanya diam ketika besi solder yang panas menempel di mulut dan lidahnya. Besi solder juga ditempelkan ke lengan tangan kirinya berulangkali. “Saya hanya diam saja nggak merasakan sakit,” ungkap Kusaini yang sehari-hari menjadi penarik becak.

Karena korban masih belum mau beranjak dari depan studionya, pelaku kembali mengancam dengan gergaji. Kali ini gergaji diayunkan ke arah kepalanya, sehingga luka sobek serta darah mengalir membasahi baju korban. “Setelah terkena gergaji baru terasa sakit dan perih, saya kemudian pulang,” tambahnya.

Mengetahui korban pulang dalam kondisi luka parah berlumuran darah dan mulutnya mlonyoh, keluarga Kusaini tidak terima. Saat keluarganya mendatangi rumah pelaku, Nungki kemudian memberi uang Rp 60.000 untuk biaya berobat.

Keluarga Kusaini kemudian melaporkan kasus penganiayaan itu ke Mapolsek Kota sekitar jam 24.00 WIB. Setelah korban dimintai keterangan hanya selang satu jam kemudian pelaku dijemput dari rumahnya.

“Tindakannya sangat keterlaluan, masak mulut orang disolder sampai mlonyoh dan kepalanya digergaji. Itu sadis,” ungkap Ny Wiji, salah satu saudara korban.

Sementara Nungki Manumayasa kepada wartawan berdalih, menganiaya korban karena selain mabuk, korban telah berbuat onar di depan studionya. “Dia (pelaku,red) juga merusak dengan memukul menggunakan kayu,” jelasnya.

Kebetulan saat puncak kejengkelan itu Nungki sedang membawa gergaji dan solder listrik. Sehingga alat pertukangan dan solder itu dicocokkan ke mulut korban supaya pelaku diam tidak memaki-maki lagi. “Saya memang gregetan, sehingga kepalanya saya gergaji dan menyolder mulutnya,” tambahnya.

Menurut Nungki, korban sendiri di kampungnya sering berbuat onar karena suka mabuk-mabukan. Perselisihan itu sudah berlangsung sejak setahun terakhir, sehingga membuatnya semakin jengkel.

Sementara Kapolsek Kota Kediri Kompol Suparno kepada wartawan menjelaskan, setelah mendapat laporan pengaduan, pelaku langsung dibekuk di rumahnya. Petugas mengamankan barang bukti sebuah gergaji dan solder listrik. Tersangka dijerat Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman tujuh tahun.

Sahabat Wawali

Di kalangan anak band di Kediri, nama Nungki Manumayasa sudah banyak dikenal. Karena selain pernah menjadi personel penabuh drum CB Band pada tahun 2001 lalu, juga biasa main musik bareng dengan Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar.

Selain itu, Nungki pernah melahirkan sebuah album lagu solo diberi titel Abad 21 yang dirilis Januari 2008 lalu. Pada album solo itu berisi sekitar 10 buah lagu hasil karya Nungki.

Menurut penjelasan istrinya Felin, suaminya memang sering menciptakan lagu-lagu. Namun hanya sempat membuat satu album yang dirilis tiga tahun lalu. “Lagunya sebenarnya cukup banyak,” ungkapnya.

Diakuinya, suaminya memang pernah bergabung dengan CB Band sebagai pemain drummer. CB Band sendiri pernah sukses mengorbitkan artis asal Kota Kediri Atiek CB. “Di CB Band Mas Nungki menjadi pemain drummer,” jelasnya.

Sementara kedekatan suaminya dengan Wawali Abdullah Abubakar karena pernah pada satu kesempatan main musik dalam satu panggung. “Beberapa kali main bareng dengan Pak Abdullah,” jelasnya.

Felin juga menjelaskan, suaminya menganiaya korban karena jengkel telah dihujat dan dimaki-maki. “Mudah-mudahan masalahnya segera selesai,” tutur wanita yang kini tengah mengandung lima bulan itu.

Setelah tidak bergabung dengan CB Band, Nungki kemudian mendirikan grup band baru bernama NAMI-QTA. Dalam kesehariannya, Nungki biasa menjadi instruktur musik di Studio Azza Musik.

Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat dihubungi Surya mengaku mengenal Nungki sebagai pemain musik yang sangat andal. “Setahu kami lagu-lagunya yang diciptakan bagus-bagus,” paparnya.

Terkait tindakan sahabatnya itu, diduga merupakan puncak kejengkelannya sehingga bertindak menganiaya korban. “Kemungkinan sudah saking jengkelnya kepada pelaku sehingga terjadi peristiwa itu. Mudah-mudahan masalahnya segera selesai,” harapnya.

Sementara korban Kusaini sendiri mengaku, telah memaafkan tindakan pelaku yang telah menyolder mulut dan menggergaji kepalanya. “Saya sebenarnya sudah memaafkan, kejadian itu terjadi karena saya sedang mabuk. Saya memang berteriak-teriak, tapi saya tidak merusak,” tuturnya.

Nungki juga berharap jika kasusnya kelak disidangkan, tidak mendapatkan hukuman berat. Masalahnya, sebagai ayah ingin menunggui istrinya dalam proses persalinan beberapa bulan mendatang.


http://www.surya.co.id/berita_terkini/artis-gergaji-kepala-tukang-becak.html

Arsip Blog

CEWEK BOKINGAN HOTEL

CEWEK BOKINGAN HOTEL
klik hotelnya untuk boking

Label