Kamis, 21 April 2011

Hubungan Saraf Otak dengan Orgasme

Seseorang berhubungan seksual dengan alasan yang bervariasi dan kompleks. Namun ujung-ujungnya bertujuan mencapai orgasme. Otak disebut-sebut memainkan peran besar dalam mencapainya. Hampir setiap aspek orgasme menjadi subyek penelitian dan perdebatan. Para peneliti masih dalam proses mencari tahu persis apa yang terjadi di otak selama orgasme. Lalu pesan apakah yang disampaikan tubuh ke otak saat orgasme?

Hal ini membantu untuk menjelaskan mengapa sensasi yang dirasakan berbeda tergantung di mana seseorang disentuh. Contohnya saja orgasme clitoral, berbeda dengan orgasme vagina karena syaraf pengatur yang terlibat berbeda. Tanpa saraf yang yang mengirimkan impuls ke spinal cord (saraf tulang belakang) dan otak, orgasme tidak mungkin terjadi. Sama seperti daerah lain dari tubuh, alat kelamin berisi saraf yang berbeda yang mengirimkan informasi ke otak untuk memberitahu tentang sensasi yang sedang dialami.

Semua alat kelamin mengandung sejumlah besar ujung saraf (clitoris saja memiliki lebih dari 8.000), yang pada gilirannya terhubung ke saraf besar yang berjalan naik melalui tubuh ke spinal cord. (Pengecualian adalah saraf vagus, yang mem-bypass spinal cord.) Mereka melakukan banyak fungsi lainnya dalam tubuh selain untuk menyediakan suplai saraf, dan mengumpan balik ke otak selama rangsangan seksual.

Berikut adalah saraf dan daerah yang berhubungan kelamin

  • Saraf Hipogastrikus - mentransmisikan dari rahim dan leher rahim pada wanita dan dari prostat pada laki-laki
  • Saraf Panggul - mentransmisikan dari vagina dan leher rahim pada wanita dan dari rektum pada kedua jenis kelamin
  • Saraf Pudenda - mentransmisikan dari klitoris pada wanita dan dari skrotum dan penis pada laki-laki
  • Saraf vagus - mentransmisikan dari rahim, leher rahim dan vagina

Peran saraf vagus pada orgasme adalah penemuan baru dan masih banyak yang belum diketahui tentang hal tersebut. Selama ini, peneliti tidak tahu bahwa saraf itu melewati daerah pinggul.

Kebanyakan saraf-saraf di atas terkait dengan spinal cord, yang akan menjelaskan untuk alasan bahwa seseorang dengan spinal cord terpotong tidak akan bisa mengalami orgasme. Dan untuk waktu yang sangat lama, orang dengan jenis luka biasanya diberi tahu. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang dengan cedera tulang belakang, bahkan parapalegics, yang bisa mencapai orgasme.

Dr Barry Komisaruk dan Dr Beverly Whipple dari Rutgers University memimpin penelitian pada wanita dengan tali tulang belakang yang terputus pada tahun 2004. Mereka menemukan bahwa wanita tersebut bisa merasakan stimulasi dari serviks dan bahkan mencapai orgasme, meskipun tidak ada jalan di otak mereka yang dapat menerima informasi dari saraf hipogastrikus atau panggul.

Bagaimana mungkin ini terjadi? MRI menscan otak perempuan itu dan menunjukkan bahwa kawasan yang berhubungan dengan sinyal dari saraf vagus aktif. Karena vagus mem-bypass spinal cord, sehingga para wanita masih bisa merasakan rangsangan serviks.

Arsip Blog

CEWEK BOKINGAN HOTEL

CEWEK BOKINGAN HOTEL
klik hotelnya untuk boking

Label