Minggu, 06 Februari 2011

Si Bakhil dan Pot yang Beranak

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxGZtx-9L3U46ftrj_v8TL7opkyKEsx7WoHqApi7Eo4QQvGPZu4bUQ1m3d-Zz_iGb2tMBXmwTwp7PFfUvwL_g7XmUMt1atk2U1oHg-aTlu374OVU1DGKVlBYNvcUxyMa39sLGe0Emd66ca/s1600/RICH.jpg


Suatu hari Mullah Nasruddin Effendi meminjam sebuah ceret dari orang kaya dan mengembalikannya jauh sebelum tanggal yang dijanjikan. Sudah tentu, Mullah membayarnya. "Terima kasih tuan, dan selamat!" kata Mullah kepada orang kaya itu.

"Kenapa Anda mengucapkan selamat kepadaku?" tanya orang kaya itu.

Mullah Nasruddin memindahkan pot kecil serupa ceret dari sakunya ke dalam ceret yang besar dan menyodorkannya kepada orang kaya itu, "Ceret besar Anda telah melahirkan bayi pot yang indah ini?"

"Rupanya dia gila, tetapi apakah aku harus menolak pot kecil ini," pikir orang kaya itu. "Oh! Lihat bagaimana bayi kecil ini mirip ibunya," seru orang kaya sambil mengambil pot kecil itu dengan hati-hati dan menyimpannya di dalam rumahnya.

Dua hari kemudian Mullah Nasruddin datang lagi meminjam ceret besar itu. Waktu itu Mullah tidak harus menunggu lama, dia menerima ceret besar itu secepat pembayarannya kepada orang kaya itu.

Hari berikutnya Mullah tergesa-gesa masuk rumah orang kaya itu dengan muka cemberut dan berkata, "Tuan, sungguh berita jelek!"

"Apa ada famili Anda yang meninggal?" tanya orang kaya.

"Pot Anda mati, Tuan!" tambah Mullah.

"Apa? Tidak mungkin! Bagaimana pot dapat mati?" teriak orang kaya.

"Memang sungguh aneh, Tuan! Apabila pot itu bisa hamil dan melahirkan pot kecil, namun kenapa Anda tidak menerimanya bahwa dia bisa juga mati?," tegas Mullah.

Dyan,Makassar ,pengunjung setia www.menjelma.com

Arsip Blog

CEWEK BOKINGAN HOTEL

CEWEK BOKINGAN HOTEL
klik hotelnya untuk boking

Label