Kondisi politik Libya yang tidak menentu, diperkirakan akan menggangu pasokan minyak mentah ke Pertamina. Seperti diketahui, pasokan minyak mentah Pertamina setengahnya berasal dari negara tersebut. "Harusnya impor ini tidak terjadi, seandainya produksi minyak dalam negeri tidak rendah. Inilah kesalahan kebijakan Pertamina, yang selalu mengimpor minyak dari luar negeri, bukannya meningkatkan lifting minyak," ketus Kurtubi kepada INILAH.COM, melalui ponselnya, di Jakarta, Jumat (25/2).
Kurtubi mengakui, seandainya pasokan minyak mentah dari Libya tehenti, maka hal itu akan menganggu operasi kilang minyak pertamina, sehingga akan mengancam keberlangsungan produksi minyak indonesia. Apalagi pihaknya juga memperkirakan konflik di Libya akan berlangsung lama, sehingga kemungkinan besar hal itu bisa terjadi. Padahal, harga minyak dunia sangat bergantung dari kondisi politik dinegara-negara tersebut. "Kondisi ini jelas akan sangat mengganggu minyak kita," cetus dia.(inilah.com)
