Kamis, 10 Februari 2011

PERTAMA DI INDONESIA, DEMI PROMOKAN PEKANBARU JADI TUAN RUMAH PON, GUBERNUR RIAU TANTANG MANTAN PETINJU KELAS DUNIA ELLYAS PICAL 3 RONDE


Suasana riuh mewarnai gedung pusat latihan tinju Pertina di Jalan Yos Sudarso, Pekanbaru.Ratusan warga bersorak sorai memberi dukungan kepada dua petinju yang berlaga di atas ring.


“Ayo Pak Gubri. Kami mendukungmu,” terdengar teriakan dari luar ring. Itulah teriakan warga yang mendukung Gubernur Riau (Gubri) HM. Rusli Zainal SE MP saat melakukan pertandingan tinju eksebisi melawan mantan juara dunia kelas bantam junior IBF Ellyas Pical. Mendapat dukungan seperti itu, Rusli tampak senang. Senyumnya terus mengembang menyapa para penonton. Tangan kanannya diangkat tinggi-tinggi untuk menunjukkan bahwa dia siap menganvaskan lawan.

Tak lama kemudian, giliran Ellyas Pical yang masuk ring. Dia mengenakan jubah biru dan sarung tangan juga biru. Tak kalah senangnya, dia juga menyambut penonton yang mengelu-elukan namanya.

Seperti layaknya pertandingan resmi, kedua petinju seolah sudah tak sabar ingin mengayunkan tangannya ke kepala musuh. Sesekali mereka memeragakan aksinya bertinju sambil menari-nari di sudut ringnya masing-masing. Rusli di sudut merah, Elly, panggilan Ellyas Pical, di sudut biru.

Setelah upacara seremoni selesai, wasit Asril Goce pun mempersilakan kedua petinju bersiap. Dan, begitu ronde pertama dimulai, sorak-sorai penonton tambah seru. Mereka ingin melihat seperti apa gubernurnya bertinju dan bagaimana pula sang mantan juara dunia itu beraksi.

Namun, seperti diperkirakan, pertandingan tiga ronde itu berlangsung tidak sungguh-sungguh. Elly tampak berhati-hati saat memukul bagian kepala maupun tubuh Pak Gubernur. Bahkan, dia lebih banyak bertahan dan mempersilakan Rusli memukul dirinya berkali-kali. Tak hanya itu, agar penonton terhibur, petinju yang merebut gelar juara IBF pada 1985 tersebut, pura-pura jatuh ketika pukulan jab kiri Rusli mengenai telak rahangnya.

Wasit pun memberi hitungan pada Elly agar segera bangkit. Penonton tertawa dan terus berteriak memberi dukungan kepada kedua petinju. “Ayo Elly. Jangan mau kalah. Keluarkan senjatamu. Robohkan Pak Gubri,” teriak penonton.
Bagi Indonesia, Ellyas Pical adalah petinju fenomenal. Inyong Ambon itu merupakan petinju pertama negeri ini yang berhasil meraih gelar juara dunia tinju profesional. Petinju kelahiran 24 Maret 1960 itu merebut gelar juara IBF kelas bantam junior (kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do dalam laga di Jakarta pada 3 Mei 1985. Selama karirnya, Elly mencatat rekor 20 kemenangan (11 KO), sekali seri, dan lima kali kalah. Dia dikenal dengan pukulan hook dan uppercut kiri yang cepat dan keras. Pers pun menjulukinya sebagai The Exocet merujuk nama rudal milik Prancis yang digunakan oleh Inggris dalam Perang Malvinas saat itu.

Dalam pertandingan kemarin, sesekali Elly menunjukkan kehebatan dua pukulan senjatanya itu. Namun, tentu saja, tidak sekeras bila dia bertinju sungguhan. Malah, dia melakukannya dengan senyum yang selalu mengembang. Saat diserang seperti itu, Rusli berupaya membuat pertahanan rapat-rapat. Alhasil, dia memang tidak sampai terkena pukulan telak dari lawan.

Pada dua ronde berikutnya, pertandingan tidak jauh berbeda. Kedua petinju tampak saling pukul meski tetap dengan ekspresi tersenyum. Elly juga tetap sungkan melabuhkan pukulan telaknya ke wajah lawannya. Bahkan, kembali dua kali dia KO setelah menerima pukulan bertubi Pak Gubernur. Penonton pun jadi sedikit kecewa. Beberapa orang berteriak huuu melihat aksi sandiwara Elly. Tapi, tak sedikit yang terus memberi sokongan kepada dirinya. “Ayo Elly, balas jatuhkan lawanmu.”

Meskipun hanya sandiwara, pertandingan eksibisi tersebut sangat menghibur penonton yang tidak hanya kalangan pria saja. Tampak di antara penonton wanita itu adalah istri gubernur, Septina Primawati, yang beberapa kali terlihat khawatir suaminya terkena pukulan telak dari Elly. Juri dan wasit akhirnya menyudahi pertandingan itu dengan skor 14-14 alias draw. Sebagian penonton tidak puas dengan hasil tersebut. Mereka pun minta pertandingan diulang.
Gubernur Rusli mengaku puas dengan hasil seri itu. “Saya puas dengan hasil ini. Sebab, berarti saya berhasil menahan imbang juara dunia sekelas Ellyas Pical. Padahal, saya belum sepenuhnya mengeluarkan skill saya,” seloroh ketua umum PB PON Riau itu disambut tepuk tangan penonton.

Rusli mengatakan istrinya sempat meragukan dan mencemaskan pertandingan itu. “Ini main-main aja kan, Pa. Tidak serius, kan,” ujar Rusli mengulang kekhawatiran istrinya. Bahkan, sebelum pertandingan, istri Rusli sempat mendatangi Ellyas Pical dan meminta agar sang mantan juara dunia itu tidak memukul keras-keras kepala suaminya. “Saya menjadi takut jika sampai Elly kelepasan meninju bapak (Rusli),” ujar Septina Primawati.
Yang jelas, warga merasa terhibur dengan tontonan untuk memarakkan Riau dengan tuan rumah PON tersebut. “Ternyata Pak Gubri tidak hanya bisa berpolitik tapi juga mahir di ring tinju,” ujar salah seorang penonton Putra yang sedari tadi menyaksikan pertandingan eksibisi tersebut.

Hal senada diungkapkan Andri. Dia mengaku cukuo senang meskipun sedikit kecewa, karena petinju idolanya tersebut tidak memperlihatakn performa terbaiknya. “ cukup mengesankan. Tapi lebih seru kalau, Ellyas Pical juga melakukan pukulan balasan,” imbuhnya.

Turut menjadi saksi pertandingan tersebut, ketua Pertina Pusat Setia Novanto, Sekdaprov Riau Wan syamsir Yus, Ketua harian PB PON Syamsurizal, unsur Muspida, Pembina Pertina Riau Yuherman Yusuf, septina primawati Rusli, Manager rusli zulkarnaen kadir, Kepala Biro Humas Setdaprov Riau chairul Riski, Puluhan petinju dan pengurus Pertina Riau, dan ribuan penonton yang larut dalam pertandingan paling fenomenal di Riau ini.
Sebagai wujud apresiasinya kepada mantan atlit yang telah mengharumkan Indonesia di tingkat dunia, Gubri melakukan aksi lelang untuk sabuk yang dipakainya melawai Ellyas Pical. Rusli langsung memimpin untuk melakukan proses lelang. Setelah melewati beberapa tahapan, akhirnya terkumpul dana senilai Rp135,5 juta. Dana tersebut diserahkan secara simbolis oleh gubri dan penyumbang dana terbesar, Sekdaprov yang mengikuti prosesi lelang dengan nominal Rp45 Juta.

Sementara itu Ellyas Pical hanya tersenyum simpul hingga pertandingan usai. Dia memilih tidak berkomentar banyak. Dia hanya berharap pertandingan yang dilakukannya setelah sudah sekian lama tidak bertanding itu dapat memacu semangat para atlit tinju di Riau untuk dapat terus berkarya dan mengembangan kemampuannya. Sehingga dapat mengharumkan bangsa Indonesia.
http://asaborneo.blogspot.com/2011/01/gubernur-pekan-baru-tantang-petinjun.html

Arsip Blog

CEWEK BOKINGAN HOTEL

CEWEK BOKINGAN HOTEL
klik hotelnya untuk boking

Label